Rabu, 29 Oktober 2025

 

Biografi Pendiri Paguyuban Tirta Kahuripan

Mas Rahmat Agung Sutiyono

“Air Kehidupan Mengalir dari Keheningan Jiwa yang Sadar”


🌱 Awal Kehidupan

Mas Rahmat Agung Sutiyono terlahir di sebuah desa yang teduh dan subur, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Ia adalah anak seorang petani sederhana, yang sejak kecil telah bersahabat dengan alam — dengan sawah yang hijau, aliran air yang jernih, dan langit yang luas membentang di atas desa.

Di tengah kesederhanaan hidup pedesaan, Mas Agung tumbuh dengan jiwa yang berbeda dari kebanyakan anak seusianya.
Ketika teman-temannya berlarian di pematang dan bermain di sungai, ia sering terlihat duduk diam di bawah pohon, memandangi langit atau aliran air, seolah sedang berbicara dengan alam semesta.

🌾 Kesunyian adalah sahabatnya, dan alam menjadi gurunya yang pertama.


πŸ”₯ Benih Spiritualitas Sejak Dini

Sejak usia belia, Mas Agung menunjukkan rasa ingin tahu yang mendalam terhadap hal-hal spiritual dan makna kehidupan.
Ia sering bertanya dalam diam — Siapakah Aku? Dari mana kehidupan ini berasal?
Pertanyaan-pertanyaan itu membawanya pada jalan pencarian yang panjang,
jalan menuju pengetahuan batin dan kesadaran diri.

Tidak seperti anak lain yang sibuk dengan dunia luar, Mas agung lebih senang menyepi, merenung, dan mengamati segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya.
Ia merasakan bahwa kehidupan bukan hanya tentang apa yang tampak, tetapi tentang apa yang berdenyut di balik keheningan.


πŸŒ„ Perjalanan Berguru dan Pencarian Ilmu

Dalam usia yang masih sangat muda, Mas Agung mulai berkelana menimba ilmu spiritual.
Ia mendatangi banyak guru dan sesepuh dari berbagai aliran dan padepokan,
mempelajari beragam ajaran tentang energi, meditasi, kesadaran, dan rahasia kehidupan.

Setiap kali berguru, Mas agung hampir selalu menjadi murid termuda di antara para murid lainnya.
Namun, semangatnya melampaui usianya — ia tekun, rendah hati, dan selalu haus akan pengetahuan sejati.
Ia tak hanya belajar teori, tetapi juga menjalani laku batin, tapa brata, puasa dan meditasi untuk merasakan langsung kebenaran yang ia cari.

🌺 Baginya, ilmu sejati bukan yang dihafal, melainkan apa  yang dirasakan dan diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari .


πŸ’§ Lahirnya Paguyuban Tirta Kahuripan

Setelah bertahun-tahun berguru dan berproses dalam diam,
tibalah saat di mana Mas Agung merasa bahwa ilmu dan kesadarannya harus mengalir kepada sesama,
sebagaimana air suci yang memberi kehidupan pada semua tanpa membeda-bedakan.

Dari kesadaran itulah, ia mendirikan Paguyuban Tirta Kahuripan
sebuah wadah bagi siapa pun yang ingin belajar spiritualitas, meditasi kesadaran, dan seni pemberdayaan diri.

Nama Tirta Kahuripan diambil dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kuno:

  • Tirta berarti air suci,
  • Kahuripan berarti kehidupan.

Maknanya: “Air kehidupan yang menghidupkan kesadaran manusia.”
Paguyuban ini menjadi tempat di mana setiap insan diajak untuk kembali pada kesucian hati,
menemukan keseimbangan antara lahir dan batin,
dan menyadari jati diri sejatinya sebagai bagian dari semesta raya.


🌞 Visi dan Laku Kehidupan

Bagi Mas Rahmat Agung Sutiyono, spiritualitas bukan sekadar ritual,
tetapi cara hidup yang penuh kesadaran.
Ia menanamkan pada setiap murid dan anggota paguyuban bahwa pencerahan tidak hanya dicapai di tempat sunyi,
tetapi juga dalam tindakan sehari-hari — dalam cara kita berbicara, bekerja, memberi, dan berterima kasih.

πŸ’« “Kesadaran adalah sumber segala daya.
Ketika manusia sadar, ia menjadi cahaya bagi dirinya , sesama dan alam semesta.”

 Rahmat Agung Sutiyono

Dengan ajaran yang lembut namun dalam, beliau mengajarkan bahwa kekuatan sejati manusia bukan pada kekuasaan atau kehebatan,
melainkan pada kejernihan hati dan keseimbangan energi dalam diri.


🌺 Warisan Spiritualitas

Paguyuban Tirta Kahuripan kini menjadi tempat belajar kesadaran dan pencerahan diri,
sekaligus ruang persaudaraan bagi siapa pun yang ingin mengembangkan potensi batin,
menyembuhkan diri, dan hidup dalam keseimbangan dengan alam semesta.

Mas Agung tidak menempatkan dirinya sebagai guru yang harus disembah,
melainkan sebagai sahabat spiritual, penuntun yang menunjukkan jalan kembali ke dalam diri sendiri.

🌊 “Sumber kehidupan tidak jauh. Ia mengalir di dalam dirimu.
Dengarkan alirannya, dan engkau akan menemukan Tirta Kahuripan.”

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Biografi Pendiri Paguyuban Tirta Kahuripan Mas Rahmat Agung Sutiyono “Air Kehidupan Mengalir dari Keheningan Jiwa yang Sadar” ...